APPKSI – Capaian kinerja ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2023 menunjukkan tren yang menggembirakan, menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi ke depan. Data resmi menunjukkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17% (year-on-year), menggarisbawahi daya tahan ekonomi negara ini.
Pada bulan Juli 2023, Indonesia kembali mendapatkan status sebagai negara berpenghasilan menengah atas dengan GNI per kapita mencapai US$4.580, dan proyeksi menuju akhir tahun mendatang adalah US$5.500. Kendati menghadapi tantangan kontraksi net ekspor, sektor konsumsi rumah tangga dan investasi tetap menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, indikator sosial menunjukkan penurunan signifikan tingkat kemiskinan ekstrem hingga mencapai 1,12% pada Maret 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara puncak Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2023 pada hari Rabu, 30 Agustus, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ekonomi ini sebagai dasar yang kokoh untuk melangkah ke masa depan. Dalam sambutannya secara virtual, Menko Airlangga berkomitmen untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan, serta menekankan pentingnya hak-hak rakyat dalam pembangunan.
Menko Airlangga, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Reforma Agraria Nasional, menegaskan urgensi GTRA Summit dalam konteks pemulihan ekonomi nasional. Reforma Agraria, sebagai program nasional strategis, dipandang memiliki kontribusi penting dalam upaya ini. Melalui restrukturisasi aset dan redistribusi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), program ini diharapkan dapat menghidupkan sektor usaha produktif.
“Reforma Agraria, melalui pengelolaan asetnya, bukan hanya merupakan program strategis yang berfokus pada pemerataan ekonomi, tetapi juga secara langsung memperkuat ekonomi rakyat, terutama mereka yang berada di wilayah pedesaan seperti petani, pekebun, dan nelayan. Ini adalah langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan mendorong lingkungan usaha yang lebih inklusif, terutama bagi usaha kecil dan menengah serta segala usaha rakyat,” ujar Menko Airlangga.
Dalam perannya sebagai Ketua Tim Reforma Agraria Nasional, Menko Airlangga juga mengingatkan semua pihak akan arahan Presiden Joko Widodo dalam GTRA Summit 2022. Arahan tersebut mendorong kerjasama, sinergi, dan pelaksanaan nyata dari program Reforma Agraria oleh seluruh lembaga pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.
“Sesuai arahan tersebut, deklarasi yang dihasilkan dari GTRA Summit 2023 di Kabupaten Karimun harus menjadi aksi konkret yang dapat diimplementasikan,” tekankan Menko Airlangga.
Menutup sambutannya, Menko Airlangga mengajukan arahan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah agar memperkuat kerjasama mereka. Ia juga menekankan pentingnya peran aktif para Kepala Daerah dalam menjadikan Reforma Agraria sebagai prioritas program di daerah masing-masing, bahkan mengintegrasikannya dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah.
“Pengalokasian APBD untuk mendukung pelaksanaan Reforma Agraria menjadi hal krusial,” pungkas Menko Airlangga, menggarisbawahi komitmen penuh terhadap pemulihan ekonomi berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan capaian kinerja ekonomi yang mengesankan dan komitmen kuat terhadap program Reforma Agraria, Indonesia bersiap untuk memasuki fase baru pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang sinergis antara pemerintah pusat, daerah, dan semua elemen masyarakat, harapan akan masa depan ekonomi yang cerah semakin memantapkan diri.