APPKSI – Indonesia terus memanfaatkan momentum positif pertumbuhan ekonomi untuk mengoptimalkan potensi yang ada melalui kerja sama internasional. Pada hari Jumat, (18/8/2023), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong memimpin delegasi dalam The 13th Ministerial Meeting of the Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups di Semarang.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam berbagai sektor, termasuk teknologi, mobilitas investor, konektivitas udara, agribisnis, dan pariwisata.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan dalam dua sesi yakni bilateral meeting dan plenary meeting, kedua negara membahas beberapa poin penting. Di antaranya adalah implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
Menurut Menko Airlangga, “Saya mengajak seluruh working groups untuk terus menemukan terobosan-terobosan dalam mengimplementasikan kerja sama kita. Hal yang utama tidak hanya mencapai apa yang telah kita sepakati tetapi juga untuk selalu menghadirkan inovasi.”
Salah satu sorotan dalam pertemuan adalah Program Tech:X yang diapresiasi oleh Menko Airlangga. Program ini diharapkan dapat melahirkan talenta digital yang berdaya saing, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Terkait dengan mobilitas, Menko Airlangga menyatakan bahwa kemudahan mobilitas merupakan elemen kunci yang akan terus ditingkatkan. Kerja sama ini terutama mengandalkan kedekatan geografis antara Kawasan Batam Bintan Karimun (BBK) dan Singapura sebagai motor penggerak kemudahan tersebut. Selain itu, Indonesia juga berupaya meningkatkan konektivitas udara dengan membuka penerbangan langsung ke berbagai titik di seluruh Indonesia.
Dalam sektor agribisnis, Indonesia dan Singapura merencanakan kolaborasi yang lebih kuat. Indonesia menjadi sumber pasokan baru untuk produk unggas, seperti ayam beku dan telur segar, untuk memenuhi permintaan Singapura. Selain itu, dalam sektor pariwisata, Indonesia mendorong Singapura untuk berinvestasi di daerah yang belum terjamah, seperti Belitung, dengan memanfaatkan potensi Pelabuhan Tanjung Kelayang dan Pelabuhan Tanjung Batu.
Pertemuan tersebut juga ditandai dengan penandatanganan Joint Report to Leaders yang akan menjadi laporan ekonomi kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Leaders Retreat tahun 2024. Selain itu, kemitraan antara Mirxes dan PT Elion Medica Indonesia (PT Elion) untuk pengembangan tes deteksi dini multikanker juga diumumkan.
Menko Airlangga menegaskan, “Dalam pertemuan ini saya kembali menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Singapura, kita perlu memastikan kelancaran mobilitas masyarakat kita lintas batas.”
Para delegasi juga berkunjung ke KEK Kendal setelah pertemuan untuk melaporkan progress kelompok kerja masing-masing. Pertemuan ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk mengoptimalkan peluang dan potensi ekonomi melalui kerja sama yang erat.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah pejabat tinggi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian terkait. Pertemuan ini menjadi langkah konkrit dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dan Singapura menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.