Miliki kontribusi yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang terus dikembangkan Pemerintah. Melalui berbagai inisiatif kolaborasi bersama multistakeholders dalam pengembangan ekosistem agribisnis yang efisien serta integrasi hulu dan hilir berbasis teknologi, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan ketersediaan komoditas serta mampu menyokong ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai wujud implementasi upaya tersebut, Pemerintah telah menginisiasi model kemitraan closed loop agribisnis hortikultura dengan melibatkan petani, koperasi, perbankan, offtaker dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir. Program kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani melalui pendampingan proses budi daya dan kepastian akses pasar.
“Pemerintah tentu memperhatikan dan berharap seluruh komoditas dapat memperoleh untung yang baik dan offtaker-nya ada. Kami akan mendorong tidak hanya ke swasta melainkan juga ke BUMN, dengan ini saya berharap bahwa tujuan (pengembangan) hortikultura dapat tercapai,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Launching Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) di Desa Nagori Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/06).
Program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun dengan luas lahan sebesar
2.500 hektar tersebut merupakan implementasi kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah sebelumnya Kabupaten Deli Serdang yang juga telah mengembangkan Closed Loop hortikultura pada lahan seluas 1.500 hektar pada tahun 2022 lalu.
Selain sektor pertanian, Program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun juga akan mengembangkan beberapa sektor lainnya mulai dari sektor peternakan seperti Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Urban Farming Unggas, sektor perikanan seperti Urban Farming Lele dan Kolam Air Tawar, serta sektor pariwisata seperti Agrowisata dan Desa Wisata.
Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Daerah setempat yang telah menginisiasi pengembangan Closed Loop tersebut, sehingga dapat menjadi pilot project bagi wilayah lainnya. Harapan juga disampaikan Menko Airlangga agar Pemerintah Daerah dapat terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui regenerasi dan pengembangan petani milenial untuk mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian mendatang.
“Saya berharap bahwa model disini bisa menjadi percontohan di Sumatera Utara. Ini akan terus kami dorong dan diharapkan kesejahteraan petani bisa meningkat. Semoga pengembangan ini dapat mendorong perekonomian daerah,” pungkas Menko Airlangga.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster kepada Produsen KPT Simalungun melalui Bank Sumatera Utara, penyerahan bantuan pupuk organik dan bantuan sosial pangan simbolik penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta pengiriman komoditas jagung Program Closed Loop KPT Simalungun kepada pihak offtaker. Turut hadir dalam kesempatan tersebut diataranya yakni Anggota DPR RI, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Bupati Simalungun, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Ketua ATR/BPN Kabupaten Simalungun serta Forkopimda Kabupaten Simalungun.