APPKSI (Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia) – Para ketua umum (ketum) partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyampaikan visi misi membangun Indonesia 5 tahun ke depan. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebut visi misi KIB berbasis ide dan gagasan.
“Launching visi-misi KIB sesuai dengan apa yang disampaikan pembentukan KIB, berbasis ide dan gagasan. Ke depan, kepemimpinan tentu harus bekerja berbasis pada program yang disampaikan ke publik, dan kami persilakan publik memberi masukan terhadap visi misi KIB,” kata Airlangga saat Konferensi Pers di Hotel Shangri-La Surabaya, Minggu (14/8/2022).
Menurut Airlangga, KIB hadir untuk memperkuat stabilitas politik. Mengusung program akselerasi transformasi ekonomi nasional (PATEN), KIB ingin Indonesia melewati situasi krusial pada 2025-2035 di mana ada bonus demografi penduduk Indonesia sebanyak 191 juta.
Selain itu, kata Airlangga, situasi pandemi yang tidak menentu saat ini mewajibkan warga harus kuat khususnya dalam menjaga kesehatan.
“Perlu sehat manusianya menghadapi situasi ekonomi yang ketidakpastian, wajib ekonomi sehat dari segi fiskal, dan sektoril termasuk pertumbuhan. Sehat buminya, kita menghadapi iklim tidak menentu,” tambahnya.
Sementara Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa membeberkan, gagasan yang ditawarkan KIB untuk mengantar Indonesia memiliki level ekonomi yang jauh lebih baik.
“Bahwa yang kita kenalkan politik gagasan, dan kami mencoba memahami masalah Indonesia ke depan dan potensi apa yang kita andalkan. Bonus demografi itu jendela oportunity-nya sekali, dan kita sudah di penghujung,” ujarnya.
Menurutnya, bonus demografi harus mengantar Indonesia ke level perekonomian yang lebih tinggi. Dengan demikian Indonesia lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
“Bonus demografi harus mengantarkan Indonesia ke tingkat perekonomian yang tinggi. Kami target membawa Indonesia lolos dari jebakan negara yang berpendapatan menengah, middle income trap. Mudah-mudahan dengan KIB bisa mengantar ke high economy,” sambungnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyebut, dunia yang penuh ketidakpastian saat ini menuntut Indonesia harus punya arah agar menjadi bangsa yang produktif.
“Perlu visi misi, apa yang kami sampaikan belum sempurna. Kita bertengkar gagasan, pikiran agar negara lebih maju. Bukan bertengkar soal identitas, apalagi suku agama, tapi adu konsep gagasan, agar bangsa produktif, maju pada 2035 mendatang. Dan tidak ada negara maju tanpa berdaulat energi, pangan,” terangnya.
Di luar itu, Zulhas menyampaikan bahwa gagasan KIB terbuka pada masukan dari banyak kalangan lainnya.
“Kami menyampaikan gagasan itu tentu terbuka mendapat masukan dari banyak kalangan,” tandasnya.