APPKSI – Pada hari Minggu, 10 September, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menutup pertemuan KTT G20 yang berlangsung di New Delhi. Acara ini dihadiri oleh anggota G20 yang membahas tentang masa depan global dalam tema ‘One Future’. Sesi ketiga KTT ini melibatkan Presiden RI Joko Widodo yang diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Dalam KTT G20 ini, PM Modi menyoroti pentingnya pembangunan yang berfokus pada kemanusiaan dan inklusif. G20 dituntut untuk bersikap inklusif, ambisius, tegas, dan berorientasi pada tindakan, termasuk mengatasi masalah pembangunan di negara-negara selatan.
Pada hari Sabtu, 9 September, telah disepakati Deklarasi Pemimpin G20 New Delhi yang terdiri dari 12 bagian dan 83 paragraf. Dokumen ini mencakup komitmen anggota G20 terhadap berbagai isu global seperti pertumbuhan ekonomi, pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), ekonomi berkelanjutan, multilateralisme, transformasi teknologi, perpajakan internasional, kesetaraan gender, keuangan, kontra terorisme, dan pencucian uang.
Indonesia mendukung Presidensi India dalam KTT ini dan menekankan inklusifitas sebagai salah satu prioritas. Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk mengimplementasikan hasil KTT G20 Bali, terutama dalam sektor Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
Indonesia memainkan peran penting dalam G20 dengan menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang. Negara ini juga memberikan suara bagi negara-negara Global South dan berfungsi sebagai penyeimbang antara kelompok negara maju, berkembang, dan LDCs.
Presiden Joko Widodo menyampaikan tiga kunci pembangunan dunia, yaitu stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan. G20 diharapkan terus mendorong dialog dan kerja sama untuk mencapai stabilitas global dan mengakhiri dikotomi antara negara-negara maju dan berkembang.
Selanjutnya, Presidensi G20 tahun 2024 akan dipegang oleh Brazil setelah serah terima dari PM Modi kepada Presiden Brazil Lula da Silva pada sesi ketiga KTT. Dengan ini, Indonesia mengakhiri peran sebagai pemimpin Troika G20 dan akan digantikan oleh Afrika Selatan sebagai Presidensi G20 tahun 2025. G20 juga telah menyetujui bahwa Amerika Serikat akan menjadi Presidensi G20 pada 2026. Ini menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam mengatasi tantangan global.
KTT G20 New Delhi menjadi platform penting dalam merancang masa depan global yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dengan kontribusi positif dari Indonesia dalam memajukan agenda ini.