APPKSI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mewakili Presiden Joko Widodo, telah menghadiri Pertemuan Tingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan ketiga dari Champion Group of the GCRG (Global Crisis Response Group) tentang Pangan, Energi, dan Keuangan.
Pertemuan ini diselenggarakan secara virtual pada Jumat (21/07) untuk membahas konsensus global dalam mencegah, memitigasi, dan merespons dampak krisis global yang saling terhubung, terutama di negara-negara rentan.
Sekjen PBB, Guterres, menyampaikan bahwa kondisi separuh dunia saat ini tenggelam dalam bencana pembangunan yang disebabkan oleh krisis utang. Hingga saat ini, sekitar 3,3 miliar orang atau hampir separuh dari populasi dunia tinggal di negara-negara yang mengalokasikan lebih banyak dana untuk membayar bunga utang daripada untuk pendidikan atau kesehatan.
Masing-masing anggota Champions Group GCRG berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi kerentanan utang dan membentuk respons global terintegrasi dalam skala besar, dengan penekanan pada pengurangan utang.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Airlangga memaparkan berbagai upaya dan pengalaman Indonesia dalam forum multilateral untuk mengatasi masalah kerentanan dalam krisis pangan, energi, dan keuangan. Selama Presidensi G20, Indonesia berkomitmen untuk melipatgandakan upaya global dalam mengatasi kerentanan pangan.
Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia mendorong bantuan internasional yang lebih lanjut, terutama bagi negara-negara berkembang yang rentan. Negara ini juga menyambut baik keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan tersebut.
Indonesia berharap mendapatkan lebih banyak dukungan internasional untuk membantu negara-negara berkembang dalam percepatan pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan menghadapi tantangan di masa depan di sektor keuangan, energi, dan pangan.
Menurut laporan PBB, negara-negara Least Developed Countries (LDCs) mengalami tingkat pinjaman delapan kali lebih tinggi daripada negara maju. Beban keuangan ini menghambat kemampuan LDCs untuk mendanai investasi vital dan mempengaruhi kesinambungan utang serta kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan.
Dalam hal ini, Menteri Airlangga menegaskan kembali dedikasi setiap negara untuk menjunjung tinggi semua komitmen yang telah ditetapkan dalam Kerangka Kerja Bersama untuk Penanganan Hutang di luar DSSI (Debt Service Suspension Initiative).
Menteri Airlangga Hartarto dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik Kemenko Perekonomian.
Dengan mengoptimalkan berita tersebut sesuai dengan aturan SEO, harapannya berita ini akan lebih mudah ditemukan dan dibaca oleh banyak orang yang mencari informasi tentang pertemuan global, krisis ekonomi, dan peran Indonesia dalam mengatasi kerentanan terkait pangan, energi, dan keuangan.