APPKSI – Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03% (yoy) pada kuartal pertama 2023, menempatkannya sebagai salah satu dari negara-negara G20 dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pertumbuhan ini sejalan dengan sektor industri yang berada di level ekspansif, ditandai dengan angka Indeks Manufaktur (PMI) Indonesia yang mencapai 52,7%.
Optimisme atas kondisi ekonomi ini tergambar dari upaya Pemerintah untuk melakukan transformasi ekonomi melalui Konferensi Proyek Strategis Nasional (PSN).
Konferensi PSN yang digelar pada Rabu (26/07) di Jakarta, dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menyoroti pentingnya PSN sebagai salah satu upaya transformasi ekonomi Indonesia.
Salah satu fokus utama dari PSN adalah pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi bagi Indonesia. Menko Airlangga menekankan bahwa PSN harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
“Kita ketahui ke depan di tahun 2035 Indonesia berpotensi untuk lepas dari jebakan negara menengah. Jebakan negara menengah ini hanya bisa dilakukan kalau kita punya masyarakat yang produktif. Karena bonus demografi kita tinggal 13 tahun. Tidak semua negara lulus dari middle income trap. Kuncinya tentu adalah infrastruktur, baik darat, udara, dan laut. Indonesia butuh SDM yang sehat dan cerdas. Siap bersaing dengan perubahan artificial intelligence. Nah itu yang paling penting,” tegas Menko Airlangga.
Selain mendukung upaya pembangunan kawasan, Pemerintah juga mendorong pembangunan kualitas SDM di sekitar kawasan melalui pendirian politeknik-politeknik yang strategis. Menko Airlangga juga menegaskan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam memajukan masyarakat sekitar lokasi kegiatan ekonomi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan sambil meningkatkan perkembangan ekonomi tinggi.
Pembangunan infrastruktur juga menjadi sorotan utama dalam PSN, dengan Indonesia berhasil membuktikan efisiensi dan daya saing dalam infrastruktur yang dibangun. Selain itu, Pemerintah juga mendorong reformasi industri 4.0 berbasis digital, yang sejalan dengan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sebagai informasi tambahan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berperan sebagai pengkoordinasi utama dalam pembangunan PSN. Sejak delapan tahun terakhir, sebanyak 158 Proyek Strategis Nasional telah beroperasi dengan nilai investasi mencapai Rp 1.107,2 Triliun.
Menko Airlangga juga menyinggung tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), yang merupakan bagian integral dari PSN dan diharapkan dapat mendorong diversifikasi ekonomi sebagai representasi kemajuan bangsa.
Dalam sesi doorstop, Menko Airlangga menyampaikan prestasi Indonesia sebagai champion dalam Global Crisis Response Group (GCRG) karena kemampuannya dalam menghadapi tantangan global, termasuk dalam mengatasi masalah pangan melalui pembangunan food estate yang juga termasuk dalam PSN.
Menko Airlangga juga mencatat bahwa Indonesia sedang mengajukan diri untuk menjadi anggota OECD, dan upaya ini menjadi roadmap penting menuju Indonesia Maju.
Konferensi PSN ini dihadiri oleh Menteri PUPR, Wakil Gubernur Jawa Timur, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, jajaran Kementerian/Lembaga terkait, WKU KADIN Indonesia, IKA Universitas Padjajaran, para CEO mitra Pemerintah, dan mahasiswa.
Dengan adanya konferensi ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari upaya pembangunan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah, baik di darat, udara, maupun laut, guna meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.