APPKSI – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa sektor pertanian mendapat perhatian utama dari pemerintah.
Pernyataan ini disampaikan saat berlangsungnya acara Dialog Menko Perekonomian dan Gebyar Diskon Pupuk Bersama Petani Kabupaten Bekasi pada Sabtu (4/2/2024). Acara tersebut diadakan di Gudang Lini-III Cikarang.
Menurut Menko Airlangga, pertanian memiliki kontribusi besar dan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan ketiga 2023, sektor pertanian mencatat pertumbuhan sebesar 1,46 persen (yoy) dan memberikan kontribusi sebesar 13,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Keberhasilan ini dipuji oleh Menko Airlangga, yang mengakui peran para petani yang telah bekerja keras dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Pemerintah, sejak awal tahun ini, telah berupaya meningkatkan produktivitas petani dengan memberikan dukungan. Salah satu langkahnya adalah mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi i-Pubers dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pemerintah terus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan harga pupuk nonsubsidi tetap terjangkau. Dalam keterangan resminya, ia menyatakan kegembiraannya karena adanya diskon pupuk sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masalah pertanian.
Gebyar Diskon Pupuk, yang diselenggarakan di 42 titik Kabupaten di seluruh Indonesia, menjadi penekanan pada kegiatan tersebut. Kabupaten Bekasi menjadi tuan rumah ke-29 dari kegiatan tersebut.
Pemerintah menugaskan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk memenuhi kebutuhan pupuk nonsubsidi dan mendorong petani agar segera melakukan penebusan pupuk. Untuk tahun 2024, sebanyak 14,3 juta petani akan mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5,2 juta ton.
Presiden Joko Widodo juga turut berkontribusi dengan memberikan arahan pada 2 Januari 2024 untuk menambah anggaran sebesar Rp14 triliun atau sebanyak 2,5 juta ton pupuk bersubsidi, guna mengatasi kekurangan jumlah pupuk bersubsidi.
Pada kesempatan tersebut, di Kabupaten Bekasi, petani mendapatkan diskon pupuk sebanyak 1.000 kupon untuk tebus murah 1 paket pupuk. Paket tersebut terdiri dari 25 kg urea nonsubsidi dan 25 kg NPK nonsubsidi. Petani hanya perlu membayar Rp 270 ribu atau mendapatkan diskon 40 persen dari harga normal sebesar Rp 450 ribu.
Total alokasi pupuk bersubsidi tahun 2024 untuk Kabupaten Bekasi mencapai 9.111,33 ton, dan per 3 Februari 2024, sudah terealisasi penyalurannya sebesar 15 persen atau sebanyak 1.367 ton.
Menko Airlangga tidak hanya memberikan pernyataan, tetapi juga turun langsung ke lapangan. Ia meninjau gudang pupuk untuk memastikan ketersediaan pupuk, melihat penyaluran diskon pupuk, dan berdialog langsung dengan para petani yang hadir.
Dalam dialog tersebut, Menko Airlangga merespons berbagai pertanyaan dan permintaan para petani, mulai dari tata cara penebusan pupuk bersubsidi hingga program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup petani.
Menko Airlangga menyampaikan rencana perbaikan terkait penyaluran pupuk bersubsidi sesuai harapan para petani, dengan harapan bahwa aplikasi pupuk bersubsidi akan menjadi lebih tepat sasaran di masa depan.