APPKSI (Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia) – Rangkaian penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia telah memperlihatkan banyak dampak positif yang bermanfaat bagi perekonomian nasional. Melalui peran penting dan strategis yang dimiliki, Presidensi G20 Indonesia juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam upaya penyelesaian berbagai permasalahan dunia saat ini.
Selama perhelatan Presidensi G20 Indonesia berlangsung, Asian Development Bank (ADB) juga telah memperlihatkan dukungannya kepada Indonesia. Hal tersebut turut mendapat perhatian dan apresiasi dari Presiden RI Joko Widodo. Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo juga mengajak ADB untuk mengambil inisiatif-inisiatif konkret, khususnya yang bermanfaat bagi pemulihan ekonomi global yang inklusif.
“Situasi dunia memang sedang tidak kondusif saat ini. Namun, saya optimis bahwa kawasan Asia tetap akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia,” terang Presiden Joko Widodo saat mengawali pertemuan dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/11).
Pada pertemuan di sela-sela rangkaian KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pembahasan mengenai prioritas pembangunan Indonesia ke depan menjadi salah satu hal yang diangkat dalam pertemuan tersebut.
“Di tengah ancaman resesi global, stabilias ekonomi Indonesia masih terjaga. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh 5,4% pada 2022 dan 5,0% pada 2023 didukung menguatnya konsumsi domestik, surplus neraca perdagangan dan kapasistas fiskal yang cukup sehat,” kata Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan Ibu Kota Negara menjadi agenda penting untuk membangun pusat pertumbuhan baru. “Pengalaman panjang ADB dalam agenda pembangunan dunia sangat bermanfaat mendukung komitmen Indonesia termasuk dukungan bagi pembangunan IKN,” tutur Presiden Joko Widodo.
Selanjutnya juga dilakukan pembahasan mengenai kerja sama transisi energi. “Presiden menggarisbawahi bahwa Indonesia saat ini terus memperkuat upaya transisi energi baru dan terbarukan. Indonesia berkomitmen untuk menyelesaikan prosedur domestik agar dapat segera diimplementasikan dan dapat menarik banyak investor global,” ujar Menko Airlangga.
Pembahasan berikutnya yakni terkait dengan integrasi dan pembangunan kawasan. Dinamika dunia yang terjadi sepanjang tahun 2022 dan diperkirakan masih berlanjut telah menghambat proses pemulihan ekonomi global. Oleh karena itu, pembangunan yang berkelanjutan akan menjadi prioritas Indonesia saat menjadi Ketua ASEAN 2023.
Terdapat beberapa mekanisme pendanaan seperti ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Facility yang diharapkan dapat diperluas untuk mendukung pendanaan di kawasan seperti Indo-Pasiifik. “Oleh karenanya, kita mendorong mekanisme pembiayaan ASEAN dan ADB dapat mendukung dalam area kerja sama ASEAN Outlook in the Indo- Pacific,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo juga mengundang ADB untuk ikut berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum yang akan dilaksanakan pada tahun 2023, sebagai bagian dari Keketuaan Indonesia pada ASEAN.