APPKSI (Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia) – Nasib Indonesia dinyatakan lebih baik dibandingkan negara lain yang tingkat inflasinya tengah meroket seperti Amerika Serikat.
Termasuk soal krisis pangan dan energi yang tengah melanda dunia. Ia juga bilang sumber penggerak devisa ekspor dari sawit saat ini masih ada hambatan.
“Ekonomi RI masih relatif kuat, Inflasi kita 4,2%, pertumbuhan masih di 5% sementara negara lain seperti Eropa 8%, Amerika Serikat 9,2%,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (18/7/2022).
Dia Selain itu dana pihak ketiga RI juga masih di atas 10%, pertumbuhan kredit di atas 9%. Termasuk indeks keyakinan konsumen pada level 128 dan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur pada posisi 50,2.
“Jadi ekonomi Indonesia relatif bergerak… memang ekspor CPO masih ada hambatan tapi sudah mulai berjalan sehingga tentu dalam 26 bulan neraca perdagangan kita positif,” jelasnya.
Hanya saja yang masih menjadi sorotan adalah isu krisis pangan dan energi global. Sehingga pemerintah tengah mempersiapkan strategi khusus supaya masalah global itu tidak berdampak pada Indonesia.
“Tadi arahan dari bapak Presiden gimana kita mengantisipasi global kan terjadi food shortage dan energy shortage. bagaimana kita tidak terjebak dalam persoalan itu jadi kita siapkan strategi khusus untuk 2023,” Kata Airlangga usai rapat.
Ia juga mengatakan kondisi stok pangan Indonesia juga aman sampai akhir tahun, termasuk stok beras.